FENOMENA ASTRONOMI NOVEMBER 2025

Source: Wikipedia

Pada bulan November 2025, langit malam akan dihiasi oleh beberapa fenomena astronomi menarik yang sayang untuk dilewatkan, yuk simak beberapa peristiwa utama yang akan terjadi

1. Hujan Meteor Taurid (4-5 November)

Hujan meteor Taurid sebagai hujan meteor minor yang berlangsung lama, menghasilkan sekitar 5-10 meteor per jam. Uniknya, hujan meteor ini terdiri dari dua aliran terpisah: satu berasal dari debu Asteroid 2004 TG10, dan yang lainnya dari puing-puing Komet 2P Encke. Puncak hujan meteor ini diperkirakan terjadi pada malam 4 November hingga dini hari 5 November 2025. Meskipun jumlah meteornya tidak banyak, Taurid sering menampilkan bola api terang yang spektakuler, menjadikannya tontonan menarik bagi pengamat langit. Meski hujan meteor Taurid tidak menghasilkan banyak meteor per jam, namun dikenal dengan kemunculan bola api terang dan spektakuler yang memberikan pemandangan menakjubkan di langit malam.

2. Supermoon (5 November)

Pada 5 November 2025, Bulan akan mencapai fase purnama dan berada di titik terdekatnya dengan Bumi, fenomena yang dikenal sebagai supermoon. Pada saat ini, Bulan akan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya. Fase purnama ini terjadi pada pukul 13:21 UTC. Ini adalah supermoon kedua dari tiga yang terjadi pada tahun 2025, memberikan kesempatan emas bagi para pengamat langit untuk menikmati keindahan Bulan dengan detail yang lebih jelas. Supermoon tidak hanya membuat bulan tampak lebih besar dan terang, tetapi juga dapat mempengaruhi pasang surut air laut, meskipun efeknya relatif kecil dan tidak berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari.

3. Hujan Meteor Leonid (17-18 November)

Hujan meteor Leonid merupakan salah satu hujan meteor yang paling dinantikan, dengan rata-rata menghasilkan hingga 15 meteor per jam pada puncaknya. Leonid berasal dari butiran debu yang ditinggalkan oleh Komet Tempel-Tuttle dan dikenal memiliki puncak siklik setiap 33 tahun, di mana ratusan meteor per jam dapat terlihat. Puncak terakhir terjadi pada tahun 2001. Tahun ini, puncak Leonid diprediksi terjadi pada malam 17 November hingga dini hari 18 November 2025. Kondisi langit yang gelap tanpa gangguan cahaya Bulan akan memberikan kesempatan optimal untuk menyaksikan fenomena ini.

4. Cincin Saturnus Menghilang (8 November)

Fenomena langka akan terjadi pada 8 November 2025, di mana cincin ikonik Saturnus akan tampak menghilang sementara. Peristiwa ini terjadi setiap 13 hingga 16 tahun sekali ketika cincin Saturnus berada pada posisi edge-on atau sejajar dengan garis pandang dari Bumi, membuatnya hampir tak terlihat karena ketebalannya yang tipis. Ini merupakan kesempatan unik bagi para astronom dan pengamat langit untuk menyaksikan perubahan dramatis dalam penampilan planet bercincin ini. Fenomena menghilangnya cincin Saturnus disebabkan oleh orientasi cincin yang sangat tipis ketika dilihat dari Bumi, hal ini memberikan wawasan tentang struktur dan komposisi cincin tersebut.

5. Uranus dalam Oposisi (21 November)

Pada 21 November 2025, planet Uranus akan berada dalam posisi oposisi, yaitu posisi terdekatnya dengan Bumi dan seluruh permukaannya akan diterangi oleh Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk mengamati Uranus karena akan lebih terang daripada waktu lainnya dalam setahun dan terlihat sepanjang malam. Meskipun demikian, karena jaraknya yang jauh, Uranus hanya akan tampak sebagai titik kecil biru-hijau kecuali diamati dengan teleskop yang kuat.

Opini

  • Fenomena astronomi yang terjadi pada November 2025 menawarkan kesempatan yang luar biasa bagi para pengamat langit untuk menyaksikan keindahan dan keunikan alam semesta. Momen-momen seperti supermoon dan hujan meteor Leonid tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menginatkan kita akan luasnya kosmos dan fenomena dinamis yang terjadi di dalamnya. Selain itu, peristiwa langka seperti menghilangnya cincin Saturnus menambah daya tarik tersendiri bagi para astronom dan pecinta astronomi untuk lebih mendalami dan memahami mekanisme alam semesta.
  • Bagi masyarakat di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, pengamatan fenomena-fenomena ini dapat dilakukan dengan mencari lokasi yang minim polusi cahaya, seperti area pedesaan atau pantai yang jauh dari cahaya kota. Menggunakan teleskop atau binokular akan meningkatkan pengalaman observasi, terutama untuk mengamati detail seperti cincin Saturnus atau planet Uranus.
  • Dengan persiapan yang tepat dan antusiasme yang tinggi, November 2025 akan menjadi bulan yang penuh dengan pengalaman astronomi yang tak terlupakan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

FENOMENA FENOMENA ASTRONOMI BULAN MARET 2025

Menelisik Jejak Webinar OASA “Optimalisasi Teknologi OASA di Masa Pandemi dalam Lingkungan Akademik”

Gerhana Bulan Total 08 November 2022