CAHAYA SANG BAGINDA (Mengetuk Pintu Syafaat)

https://ilmufalakuinsby.blogspot.com/

   Senin 12 Rabiul Awal, tahun Gajah, lebih tepatnya pada 571 Masehi. Tertanda telah lahir sang kekasih Robbi, sang penuntun cahaya, sang pendobrak dekadensi moral, serta sang pembawa arah kebenaran. Marilah sejenak mengingat kembali sejarah perjalanan dan perjuangan beliau dalam dakwahnya yang begitu luar biasa rintangan serta tantangannya dibandingkan dengan kita sebagai manusia biasa. Beliau merupakan manusia pilihan Allah SWT dengan sejuta keistimewaan yang telah Allah SWT berikan melalui perantaranya Malaikat Jibril, hingga manusia mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah SWT. 

    Peringatan lahirnya sang kekasih baginda Rasulullah telah dilaksanakan sebagian besar masyarakat muslim di Indonesia. Peringatan ini merupakan wujud dan ekspresi kecintaan umat pada Nabi Muhammad SAW. Peringatan lahirnya Rasulullah atau yang biasa disebut dengan Maulid Nabi di Indonesia di lakukan setiap tahunya meskipun masih terdapat perbedaan pendapat menyelimuti kegiatan ini, perayaan Maulid Nabi memiliki berbagai bentuk acara sebagai perwujudannya. Mulai dari pengajian, pembacaan maulid, thilawati Al-Qur’an dan masih banyak lagi. 

Tidak cukup rasanya untaian kata ini untuk mengungkapkan kegembiraan atas cinta kelahiran sang baginda Muhammad SAW, dan pada saat ini kita telah memasuki bulan Rabiul Awal yang dimana kita berharap syafaatnya, dengan bergembira atas kelahiran beliau. Dengan mengupayakan nilai-nilai Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an Surah Al-Ahzab: 56

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا

Artinya : “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

 https://images.app.goo.gl/Gp5fTdegv7LxrAPg8

    Dikutip dari laman NU ONLINE mengenai perayaan dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW oleh bangsa arab, menurut catatan Ahmad Tsauri dalam sejarah Maulid Nabi (2015), perayaan maulid sudah dilaksanakan oleh masyarakat muslim sejak tahun kedua hijriah. Selain itu pengangkatan beliau menjadi nabi dan rasul Allah SWT pada umurnya yang ke 40 tahun membuat kita mendapatkan petunjuk kehidupan dari wahyu Allah SWT dan mukjizat terbesar Nabi Muhammad yaitu Al-Qur’an, yang senantiasa kita amalkan serta isinya diperjelas oleh hadits dan sunnah. 

    Dalam kitab Maurid al-Shadi fi Maulid al-Hadi tentang kisah Abu Lahab yang mendapatkan keringanan azab setiap hari senin disebabkan saat Rasulullah lahir ia turut merasa gembira yang lalu diekspresikan dengan memerdekakan seorang budak. Lantas, alasan apalagi untuk kita sebagai umat tak merasa bergembira dalam menyambut datangnya bulan maulid ini, semoga kita semua senantiasa dicurahkan keberkahan dan syafaat nabi Muhammad SAW. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertamu di Ruang Sejarah Prodi Ilmu Falak UIN Sunan Ampel Surabaya

Bulletin Astronomi dan Ilmu Falak "AZIMUTH" Mahasiswa Ilmu Falak UINSA edisi ke- 4

Gerhana Bulan Total 08 November 2022