CAHAYA SANG BAGINDA (Mengetuk Pintu Syafaat)
Senin 12 Rabiul Awal, tahun Gajah, lebih tepatnya pada 571 Masehi. Tertanda telah lahir sang kekasih Robbi, sang penuntun cahaya, sang pendobrak dekadensi moral, serta sang pembawa arah kebenaran. Marilah sejenak mengingat kembali sejarah perjalanan dan perjuangan beliau dalam dakwahnya yang begitu luar biasa rintangan serta tantangannya dibandingkan dengan kita sebagai manusia biasa. Beliau merupakan manusia pilihan Allah SWT dengan sejuta keistimewaan yang telah Allah SWT berikan melalui perantaranya Malaikat Jibril, hingga manusia mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
Peringatan lahirnya sang kekasih baginda Rasulullah telah dilaksanakan sebagian besar masyarakat muslim di Indonesia. Peringatan ini merupakan wujud dan ekspresi kecintaan umat pada Nabi Muhammad SAW. Peringatan lahirnya Rasulullah atau yang biasa disebut dengan Maulid Nabi di Indonesia di lakukan setiap tahunya meskipun masih terdapat perbedaan pendapat menyelimuti kegiatan ini, perayaan Maulid Nabi memiliki berbagai bentuk acara sebagai perwujudannya. Mulai dari pengajian, pembacaan maulid, thilawati Al-Qur’an dan masih banyak lagi.
Tidak cukup rasanya untaian kata ini untuk mengungkapkan kegembiraan atas cinta kelahiran sang baginda Muhammad SAW, dan pada saat ini kita telah memasuki bulan Rabiul Awal yang dimana kita berharap syafaatnya, dengan bergembira atas kelahiran beliau. Dengan mengupayakan nilai-nilai Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an Surah Al-Ahzab: 56
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا
Artinya : “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
https://images.app.goo.gl/Gp5fTdegv7LxrAPg8 |
Komentar
Posting Komentar